Selasa, 30 September 2014

PROFIL: Angel Di Maria, Raja Assists Pengagum Setan Merah

Pemain asal negeri Tango yang jago memberikan umpan matang itu resmi bergabung dengan klub impiannya dari Real Madrid di musim panas ini.


“Sejak saya masih berusia 13 atau 14 tahun, saya sudah memberitahu ibu dan ayah saya bahwa impian saya adalah bermain untuk Manchester United pada suatu hari nanti. Dan saya takkan berhenti sampai saya meraihnya,” demikian penuturan Angel di Maria kepada News of the World, November 2009 silam.

“Ketika saya menyaksikan [Wayne] Rooney dan semua pemain mereka di televisi, saya tidak sabar untuk bermain di sana di Old Trafford,” lanjutnya. “Ketika saya masih kecil, saya juga menyaksikan pertandingan Arsenal, tapi Manchester United selalu membuat saya kagum.”

Well, tidak ada mimpi yang tidak mungkin, dan hal itu kini terjadi pada sosok Di Maria, yang baru saja mengamankan kepindahan ke Old Trafford senilai £63,9 juta - di mana £59,7 juta adalah tebusan resmi dan £4,2 juta sisanya merupakan biaya lain-lain - dengan ia yang menyepakati kontrak berdurasi lima tahun.

Seperti diketahui, United sejatinya telah lama menginginkan bintang asal Argentina tersebut, bahkan sewaktu yang bersangkutan masih bermain di Portugal bersama Benfica sebelum akhirnya memilih hengkang ke Real Madrid di usia 22 tahun.

Pada waktu itu, musim panas 2010, klub penghuni Santiago Bernabeu itu berhasil mengeluarkan Di Maria dengan membayar mahar yang diinginkan Benfica sebesar £21,5 juta untuk kemudian melengkapi skuat arahan Jose Mourinho yang bertabur bintang.

Meski ia memiliki kontrak awal selama enam tahun, dan telah diperpanjang hingga Juni 2018, namun hal tersebut tidak menghentikan niatan sosok kelahiran Rosario itu untuk mewujudkan mimpinya bergabung dengan bintang kenamaan United di Theatre of Dreams.

Semua perjalanan karier Di Maria yang mengagumkan itu dimulai di klub kota kelahiranya, di mana ia membela Rosario Central selama dua musim setelah sebelumnya lama menghabiskan waktu dengan menimba ilmu di akademi.

Sewaktu masih bermain di Argentina, pemain yang berjuluk Fideo ini berhasil membukukan 25 penampilan dan mencetak enam gol, sebuah catatan yang lantas mengundang perhatian klub-klub Eropa meski usianya waktu itu belum genap 20 tahun.

The Reds Portugal, Benfica, menjadi klub yang beruntung lantaran sukses mendapatkan bakat luar biasa itu dengan harga yang terjangkau. Di musim panas 2007, Di Maria resmi menjadi milik klub raksasa Lisbon itu setelah ditebus di angka £7 juta.

Tak butuh waktu lama bagi Di Maria untuk langsung mencatatkan jejak di Estadio da Luz. Di musim perdananya (2007/08), ia dipercaya tampil sebanyak 26 kali dan membayarnya dengan sumbangan empat assists.

Di musim berikutnya, penampilannya cenderung meredup seiring kesempatan bermainnya yang terbatas. Meski demikian, ia mampu mendulang 24 laga liga dan menghadirkan trofi Piala Liga Portugal di akhir musim 2008/09.

Di Maria lantas mencapai puncak kesuksesan bersama Benfica dengan mempersembahkan gelar Primeira Liga yang ke-32 pada kompetisi 2009/10, selagi ia yang mengemas lima gol dan memberi 12 assists kepada rekan setimnya.

Menimbang bakatnya yang cukup fenomenal, Madrid pun tergerak untuk merekrut pemain berkaki kidal itu terlepas fakta bahwa ia juga sempat dilirik Sir Alex Ferguson di saat yang bersamaan.

Pada 8 Juli 2010, kubu Madrid mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Benfica untuk mendatangkan Di Maria di akhir bulan mengingat yang bersangkutan baru saja bermain di ajang Piala Dunia bersama tim nasionalnya.

Adapun, awal karier Di Maria di Spanyol hanya berbuah satu trofi Copa del Rey di musim 2010/11, namun perbaikan lantas menghampirinya seiring keberhasilan Madrid dalam meraih gelar La Liga di musim 2011/12.

Trofi demi trofi kemudian menyusul untuk ia koleksi sebagaimana Madrid yang merengkuh gelar Piala Super Spanyol (2012), Copa del Rey (2013/14), Liga Champions (2013/14) dan terakhir Piala Super Eropa 2014.

Selama bermain membela panji Los Blancos, kehadiran Di Maria sangatlah penting untuk menunjang lini depan yang dimotori Cristiano Ronaldo. Tercatat, dari 124 laga yang ia mainkan di ajang La Liga selama empat musim terakhir, winger lincah itu sukses mempersembahkan 62 assists dan mencetak 22 gol. Jika ditotal dari seluruh kompetisi, maka catatan Di Maria adalah 87 assists dan 36 gol dari 190 penampilan.

Yang menjadikannya istimewa, pria berusia 26 tahun itu merupakan raja assists untuk gelaran La Liga musim kemarin (17), mengalahkan catatan Cesc Fabregas dan Koke (13).

Lebih dari itu, selama menjalani kompetisi kemarin, Di Maria mampu memberikan 1.357 umpan, di mana 11 persen di antaranya adalah umpan jauh selagi angka akurasinya mencapai 82 persen. Selain itu, ia juga menyajikan 182 umpan silang dengan menciptakan peluang sebanyak 91 kali.

Di Maria tak diragukan lagi adalah seorang pemain papan atas yang piawai dalam melewati hadangan bek lawan dengan mengandalkan kecepatan serta dribel yang menawan. Dan dengan United yang kini mengandalkan skema serangan 3-5-2 rancangan Louis van Gaal, maka kiranya Di Maria akan diproyeksi sebagai Arjen Robben-nya Belanda di Old Trafford.

Terlepas akan dtiaruh di mana Di Maria nantinya, adalah penting bahwa pihak klub menambahkan pemain berkualitas karena, dalam 12 bulan terakhir, United memang terlihat tidak cukup cepat dan kreatif saat melancarkan serangan guna membunuh lawan.

sumber : goal.com 

Jumat, 05 Oktober 2012

Gary Lineker Minta Maaf Soal Selebrasi Pemain Muslim

Mantan bintang Inggris itu meminta maaf soal komentarnya tentang selebrasi pemain Muslim dalam pertandingan Montpellier dan Schalke. 

4 Okt 2012 21:39:00


Gary Lineker telah meminta maaf setelah menyebut selebrasi dua orang pemain Muslim Montpellier sebagai aksi “memakan rumput” di Al Jazeera TV.
Lineker menjadi komentator di channel olahraga Al Jazeera +3, ketika Montpellier bertanding melawan Schalke dalam lanjutan Liga Champions, Kamis (4/10) dini hari WIB.
Ketika itu, pemain Montpellier asal Maroko Karim Ait-Fana berhasil mencetak gol dan merayakan selebrasinya dengan bersujud bersama rekannya, Younes Belhanda.
Lineker kemudian berkomentar, “Usaha yang hebat dari Karim Ait-Fana, mencetak gol dari area luar dan kemudian memakan rumput, seperti biasanya.”
Lineker kemudian mendapat kritikan tajam di akun Twitter-nya. Pria berusia 51 tahun ini meminta maaf kepada 1,1 juta follower-nya pagi tadi. “Saya meminta maaf, tetapi saya tidak terlalu memperhatikan agama masing-masing pemain,” kicaunya.
Ajmal Masroor, seorang imam di London pun berkomentar, “Sebuah pernyataan bodoh. Sebuah tindakan yang tidak profesional bagi legenda sepakbola yang seharusnya menjadi panutan. Dia harus minta maaf atau dipecat dari Al Jazeera.”
Kontrak Lineker di BBC memperbolehkan dirinya menjadi komentator bahasa Inggris di Al Jazeera yang disiarkan bagi penonton Timur Tengah.

sumber : goal.com

Senin, 07 Mei 2012

Diego Milito Buat AC Milan Merana

Hat-trick Milito serta gol cantik Maicon menjelang akhir laga memupus impian Rossoneri mempertahankan Scudetto. 

Habis sudah tekad AC Milan mempertahankan Scudetto musim ini. Adalah rival sekota, Inter Milan yang membuat Rossoneri merana sekaligus memuluskan jalan Juventus menyabet gelar tertinggi sepakbola Italia musim 2011/12.

Diego Milito kembali keluar sebagai bintang, dengan membukukan hat-trick pada laga yang dipenuhi drama. Dua gol Zlatan Ibrahimovic tidak mampu menyelamatkan I Rossoneri dari kekalahan dan gol indah Douglas Maicon menjelang peluit akhir makin mengukuhkan dominasi La Beneamata.

Kekalahan 4-2 yang dibarengi dengan kemenangan Juventus di Cagliari memastikan Scudetto jatuh ke tangan tim besutan Antonio Conte. Milan sudah tidak mungkin mengejar defisit empat angka di sisa satu pertandingan.

Baik Inter dan Milan membutuhkan kemenangan pada laga bertajuk Derby della Madonnina yang dihelat di Giuseppe Meazza, Minggu (6/5) malam. La Beneamata dengan misi menjaga asa ke Liga Champions musim depan, sementara Rossoneri dalam kpercayaan diri menyalip JUventus usai memangkas selisih poin tengah pekan lalu.


Milan menguasai laga sejak kick-off dan mendapat kans pertama di menit 12. Sayang, crossing Robinho gagal disempurnakan Ibrahimovic.

Inter melakukan serangan balik dan unggul lebih dulu. Berawal dari tendangan bebas Wesley Sneijder, Milito yang tak terkawal menceploskan bola ke gawang Christian Abbiati.

I Rossoneri harus melakukan dua pergantian di babak pertama, setelah Daniele Bonera dan Abbiati cedera. Posisi mereka masing-masing digantikan Mattia De Sciglio dan Marco Amelia.

Milan akhirnya menyamakan kedudukan beberapa saat jelang turun minum. Wasit menunjuk titik putih setelah Julio Cesar dianggap menjatuhkan Kevin-Prince Boateng. Inter melancarkan protes, namun pengadil lapangan berpegang teguh pada pendiriannya.

Sempat terjadi perselisihan antara Cesar dan Ibrahimovic, striker jangkung asal Swedia itu akhirnya menaklukkan Cesar untuk mencetak gol ke-10nya musim ini.

Il Diavolo berbalik unggul hanya beberapa saat pascajeda. Sentuhan Ibrahimovic sukses melewati Lucio dan Cesar dipaksa kembali memungut bola dari gawang.

Tendangan spekulasi Sneijder dari jarak jauh nyaris menjebol gawang Milan, beruntung Amelia menepisnya dengan tangan kanan. Tapi, Milito kembali membuat Milan gusar setelah mengkonversi penalti usai Ignazio Abate menjatuhkannya di kotak terlarang.

Sulley Muntari gagal meneruskan tendangan Ibrahimovic dari depan gawang, padahal ketika itu posisinya tepat diantara tiang gawang Cesar.

Laga makin dramatis di sisa 10 menit, saat wasit kembali menunjuk titik putih yang menguntungkan Inter. Alessandro Nesta melakukan handball dan lagi-lagi Milito mencatatkan namanya di papan skor.

Maicon membuat Milan makin terpuruk dengan gol indahnya dari sisi kanan yang merobek jala Amelia.

Di saat bersamaan, suporter Bianconeri berhamburan ke lapangan Cagliari, merayakan sukses timnya meraih Scudetto pertama sejak terjerat skandal Calciopoli 2006 lalu. 

Sabtu, 25 Juni 2011

Gian Piero Gasperini Tangani Inter

Inter menepati janjinya untuk menunjuk pelatih baru sebelum akhir minggu ini dan Gian Piero Gasperini menjadi pilihan mereka.

Oleh M Yanuar F

24 Jun 2011 21:25:00

Kursi pelatih Inter sudah terisi. Orang yang menduduki kursi tersebut adalah Gian Piero Gasperini.

Pihak klub memastikan penunjukkan Gasperini sebagai pelatih Inter dalam situs resmi mereka hari ini.

"Selamat datang Mister Gasperini," demikian sambutan Inter di halaman depan situs mereka.

"Gian Piero Gasperini adalah pelatih Inter," dalam dalam pernyataan resmi Inter, yang dibenarkan presiden klub Massimo Moratti.

Orang nomor satu Inter itu menyatakan pihaknya puas dengan ditunjuknya Gasperini sebagai pelatih dengan harapan bisa membawa klub kembali bersaing untuk gelar juara musim depan.

Pengumuman resmi lebih lanjut, termasuk mengenai kontrak dua musim yang ditandatangani, akan diumumkan setelah masalah birokrasi dituntaskan.

Gasperini juga akan membawa asistennya Bruno Caneo dan pelatih fisik Luca Trucchi untuk membantunya di Inter.

Sabtu, 28 Mei 2011

PREVIEW Final Liga Champions: Barcelona FC-Manchester United

Musim 2010/11 - Final Liga Champions 2010/11

Oleh Taufik Bagus


Panggung final Liga Champions musim 2010/11 sudah siap dengan dua tim besar Eropa menjadi pemeran utama, Barcelona FC dari Spanyol dan Manchester United asal Inggris.

Keduanya menunjukkan kelasnya sendiri di masing-masing kompetisi domestik, dan keduanya menjadi juara di musim ini. Dan ketika juara dari masing-masing kompetisi terbaik di Eropa bertemu, hasilnya adalah sebuah final Liga Champions yang disebut sebagai final ideal.

Tak sedikit yang menunggu bagaimana hasil akhir dari laga ini. Namun juga tak sedikit yang berharap laga bertajuk final ideal itu berjalan tanpa kontroversi.

Faktor tersebut bisa menjadi masalah tersendiri karena mencoreng arti dari kata final ideal itu sendiri. Yang diharapkan hanyalah sebuah laga berkelas yang ditampilkan pemain-pemain berkualitas dengan minim kontroversi.

Di kubu Barcelona, tiga finalis peraih Ballon d'Or 2010, Lionel messi, Andres Iniesta dan Xavi Hernandez dipastikan bisa tampil. Sementara di kubu Manchester United, pemain papan atas Eropa semacam Wayne Rooney, Nemanja Vidic dan Edwin Van Der Sar juga siap menunjukkan kelas mereka. Jika sudah begini, harga tiket final Liga Champions di stadion Wembley yang di luar akal pun diabaikan hanya untuk menyaksikan langsung duel akbar pemain-pemain kelas dunia dan adu cerdik pelatih top Eropa itu.

Ya, jangan lupa jika Josep 'Pep' Guardiola di bangku pelatih Barcelona dan Sir Alex Ferguson di kursi manajer Manchester United pasti akan memberikan andilnya masing-masing, baik itu dengan taktik dan strategi yang dimiliki mereka atau teriakan semangat tiada henti selama 90 menit.

Yang pasti, panggung final Liga Champions sudah siap dihelat akhir minggu ini. Apa pun tajuknya, Barcelona dan Manchester Unired sudah dipastikan siap lahir batin untuk memburu trofi terakhir mereka di musim ini, trofi Liga Champions.

Susunan Pemain: (Prediksi)
Manchester United: 1-Edwin van der Sar; 20-Fabio, 5-Rio Ferdinand, 15-Nemanja Vidic (kapten), 3-Patrice Evra; 25-Antonio Valencia, 16-Michael Carrick, 11-Ryan Giggs, 13-Park Ji-Sung; 10-Wayne Rooney, 14-Javier Hernandez.

Barcelona: 1-Victor Valdes; 2-Daniel Alves, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol (kapten), 22-Eric Abidal; 16-Sergio Busquets, 6-Xavi, 8-Andres Iniesta; 17-Pedro, 10-Lionel Messi, 7-David Villa.

Prediksi GOAL.com Indonesia:
Barcelona FC 3-1 Manchester United

Senin, 09 Mei 2011

Taklukkan Chelsea, Manchester United Di Ambang Juara

Manchester United selangkah lagi memastikan diri sebagai juara Liga Primer Inggris musim ini.

Oleh Happy Susanto

 



Manchester United di ambang juara Liga Primer Inggris musim ini usai menekuk tamunya Chelsea 2-1 di Old Trafford, Minggu (8/5). Berkat kemenangan ini, The Red Devils unggul enam poin dari sang rival dan hanya membutuhkan satu poin di pertandingan berikutnya untuk memastikan gelar.

Publik tuan rumah langsung bergemuruh menyambut kemenangan ini, layaknya sebuah tim yang sudah juara. Pasukan Sir Alex Ferguson cukup bisa bersantai di dua pertandingan sisa karena dengan hasil satu kekalahan dan satu imbang saja, mereka sudah pasti juara.

Peluang The Blues memang belum tertutup. Sambil berharap United kalah di dua pertandingan berikutnya, sementara mereka mampu meraih kemenangan dengan selisih gol yang banyak. Tapi, hal itu pastinya sangat sulit dilakukan karena United tak mau gegabah.

Manajer Chelsea Carlo Ancelotti menggunakan formasi 4-3-3 dengan memasang Solomon Kalou-Didier Drogba-Florent Malouda di depan. Formasi ini memang kini lebih disukai pelatih asal Italia itu, dengan membangkucadangkan Fernando Torres.

Sementara itu, tuan rumah turun dengan kekuatan penuhnya, termasuk duet bek tengah Rio Ferdinand-Nemanja Vidic, Ryan Giggs, dan duet penyerang Javier Hernandez-Wayne Rooney.

United langsung unggul saat pertandingan babak pertama belum memasuki menit pertama. Gelandang asal Korea Selatan Park Ji-Sung memberikan umpang brilian kepada Hernandez yang mampu keluar dari jebakan off-side. Tanpa bisa dihalau dengan David Luiz, striker asal Meksiko itu bergerak masuk dan berhadap-hadapan dengan kiper Petr Cech, bola pun meluncur deras masuk ke dalam gawang tanpa bisa dihalau sang kiper.

Unggul, United masih terus melancarkan serangan. Pada menit ketujuh, Rooney melepaskan sebuah tendangan ke arah gawang yang masih bisa ditips oleh kiper Cech.

Tiga menit berselang, United kembali melakukan tekanan kepada tim tamu. Berawal dari umpan Giggs, Ji-Sung kemudian melepaskan umpan kepada Hernandez di depan. Namun, sayang peluang tersebut gagal digapai dengan sontekan kaki pemain berjuluk Chicharito itu.

Pasukan Biru tak mau kalah. Mereka pun mulai menciptakan peluang, tepatnya, pada menit ke-11. Kalou melepaskan umpan kepada Drogba di kotak penalti United. Beruntung, masih ada Ferdinand yang dengan sigap memblok bola. Tujuh menit berselang, giliran Kalou sendiri yang melepaskan tendangan ke arah gawang dari dalam kotak penalti. Namun, kiper Edwin van der Sar mampu mentips bola sehingga gawangnya masih perawan.

Pada menit ke-22, Ji-Sung melepaskan sebuah tendangan keras dari sisi kanan kotak penalti Chelsea, namun bola masih bisa ditips oleh kiper Cech. Beberapa detik usai kejadian ini, United sukses menggandakan keunggulan melalui sundulan kepala Vidic yang mampu memanfaatkan umpan Giggs di sisi kiri pertahanan Chelsea.

Tertinggal dua gol, Chelsea tampak menggebu-gebu untuk menciptakan gol balasan. Dua menit setelah gol kedua United itu, Chelsea memiliki peluang emas. Sayang, sundulan kepala Kalou dari jarak dekat dan dalam posisi bebas masih bisa diselamatkan secara gemilang oleh kiper van der sar.

Sejumlah peluang kemudian sempat didapat Chelsea. Berawal dari tendangan Ivanovic yang masih bisa ditips van der Sar, kemudian tendangan bebas Drogba yang masih bisa ditips juga oleh kiper asal Belanda itu, dan tendangan bebas Drogba yang mebelar di kanan gawang United.

United menutup babak pertama dengan keunggulan dua gol. Penampilan seluruh pemain tim tuan rumah layak mendapat acungan jempol karena masing-masing bermain sempurna, mulai dari bertahan dan menyerang secara total.

Di awal babak kedua, United masih menerapkan pola permainan menyerang. Rooney dalam posisi yang cukup bagus untuk melakukan pergerakan menusuk pertahanan Chelsea, namun masih ada Ivanovic yang sukses menyelamatkan ancaman sang striker.

Chelsea memiliki peluang bagus pada menit ke-64. Tendangan keras dari jarak jauh bek yang baru masuk di babak kedua, Alex, masih bisa dimentahkan oleh kiper van der Sar. Dua menit berselang, giliran Drogba yang mengancam. Namun, tendangan sang striker masih menyamping di kiri gawang van der Sar.

Gol yang ditunggu-tunggu Chelsea akhirnya datang pada menit ke-68. Frank Lampard berhasil menceploskan bola dengan kaki kirinya usai memanfaatkan umpan matang Ramires yang lebih dahulu diterukans dengan sundulan kepala Ivanovic.

Semenit berselang, Rooney nyaris saja mencetak gol dalam pertandingan ini. Menerima umpang Hernandez, Rooney gagal memanfaatkan peluang tersebut karena masih ada Alex yang melakukan sapuan dengan kaki kanannya.

Pada menit ke-82, Rooney kembali memiliki peluang bagus. Dalam posisi bebas, ia melakukan tendangan keras ke arah gawang, namun lagi-lagi masih ada Alex yang melakukan sapuan dengan refleks kakinya. empat menit berselang, Hernandez juga gagal menambah gol dalam pertandingan ini karena sundulan kepala dari jarak dekat masih melambung di atas mistar gawang.

Hingga pertandingan babak kedua berakhir, Chelsea gagal menyamakan kedudukan, dan United berhak memenangkan pertandingan.


www.goal.com

Kamis, 05 Mei 2011

Singkirkan Schalke, MU Jumpa Barca di Final

Kamis, 05/05/2011 03:36 WIB
Meylan Fredy Ismawan - detiksport
 


Manchester - Manchester United melangkah ke babak final Liga Champions usai mengalahkan Schalke 04 dengan skor 4-1 di leg kedua semifinal. Pada partai puncak, mereka akan berjumpa dengan raksasa Spanyol, Barcelona.

Dalam laga di Old Trafford, Kamis (5/5/2011) dinihari WIB, MU unggul 2-1 pada paruh pertama lewat gol Antonio Valencia dan Darron Gibson. Tim tamu membalas lewat gol Jose Jurado.

Pada babak kedua, anak buah Sir Alex Ferguson mencetak dua gol lagi. Keduanya disumbangkan oleh Anderson.

Dengan kemenangan ini, The Red Devils unggul agregat 6-1 atas Schalke setelah pada leg pertama mereka menang 2-0. Mereka pun lolos ke final dan akan menghadapi Barca pada 28 Mei mendatang di Stadion Wembley.

Jalannya pertandingan

Schalke mengambil inisiatif serangan pada menit-menit awal. Sebuah tembakan Jefferson Farfan pada menit kedelapan masih melebar di samping kanan gawang Edwin van der Sar.

Tak banyak peluang yang tercipta pada awal babak pertama. MU baru membalas pada menit ke-25 lewat sundulan Chris Smalling yang masih melambung.

Semenit kemudian, seisi Old Trafford bersorak setelah MU berhasil membuka keunggulan. Berawal dari kesalahan umpan Atsuto Uchida, bola dikuasai Anderson dan kemudian diumpankan ke Darron Gibson. Gibson mengirim umpan terobosan ke Antonio Valencia dan dituntaskan dengan dingin oleh winger Ekuador itu.

Berselang lima menit, Gibson menggandakan keunggulan tim tuan rumah. Sepakannya dari dalam kotak penalti salah diantisipasi oleh Manuel Neuer dan gawang Schalke jebol untuk kedua kalinya.

Pada menit ke-35, Schalke menipiskan ketertinggalan menjadi 1-2. Umpan lambung Uchida coba disundul Raul, tapi gagal. Bola liar di dalam kotak penalti disambar oleh Jose Jurado dengan tembakan keras yang menggetarkan gawang Van Der Sar. Skor 2-1 untuk MU bertahan hingga turun minum.

Anderson mengancam gawang Schalke pada menit ke-56. Namun, tendangannya dari luar kotak penalti masih tipis di samping gawang.

Gelandang asal Brasil itu kembali memperoleh peluang beberapa menit kemudian. Sepakannya masih terlalu lemah dan mudah diamankan oleh Neuer.

Smalling sempat mencetak gol pada menit ke-71. Namun, wasit Pedro Proenca menganulirnya karena dia sudah berada dalam posisi offside.

Semenit kemudian, gol benar-benar tercipta untuk MU. Berawal dari penetrasi Nani di sayap kanan, pemain Portugal itu mengirimkan bola ke mulut gawang. Anderson sempat terjatuh saat menerima bola. Namun, dia mampu bangun dan membalikkan badan untuk kemudian melepaskan tembakan kaki kiri mematikan. MU unggul 3-1.

Pada menit ke-76, Anderson mencetak gol keduanya. Dari umpan terobosan Valencia kepada Dimitar Berbatov, Berba memberi umpan kepada Anderson yang berdiri tak terkawal di kotak penalti. Tanpa kesulitan, Anderson menyontek bola ke dalam gawang.

Pada masa injury time, MU nyaris menambah gol lewat kaki Michael Owen. Namun, sepakan Owen masih bisa ditepis Neuer. Laga pun berakhir dengan kemenangan 4-1 untuk MU.


Susunan pemain:
MANCHESTER UNITED: Van der Sar, Rafael (Evra 60'), Smalling, Evans, O’Shea, Scholes (Fletcher 73'), Gibson, Anderson, Nani, Valencia, Berbatov (Owen 77')

SCHALKE: Neuer, Uchida, Howedes (Huntelaar 70'), Metzelder, Escudero, Papadopoulos, Jurado, Farfan (Matip 75'), Baumjohann (Edu 45'), Draxler, Raul

( mfi / krs )

www.detiksport.com