Selasa, 29 Maret 2011

Inter Milan Amankan Tanda Tangan Ganso?

Inter diberitakan telah mencapai kata sepakat dengan Santos soal transfer Ganso.

Oleh Dede Sugita

29 Mar 2011 15:20:00



Pekan lalu, klub pemilik pemuda 21 tahun itu, Santos, menyatakan bahwa mereka siap melepas Ganso ke bursa transfer setelah sang gelandang serang menolak menyepakati perpanjangan kontrak yang disodorkan padanya.


AC Milan, yang juga meminati jasa pemain bertinggi 182 cm itu, melalui Thiago Silva juga sudah mengisyaratkan menyerah dalam perburuan Ganso.


Bek I Rossoneri itu pada akhir pekan lalu menyatakan La Beneamata sebagai favorit terkuat destinasi karier Ganso selanjutnya karena keberadaan Leonardo di Giuseppe Meazza.


Hal ini kemudian diperkuat dengan laporan terbaru yang dikeluarkan O Globo. Surat kabar terbitan Brasil itu menyatakan Inter telah mencapai kata sepakat dengan Santos soal transfer sang pemain.


Il Biscione dilaporkan menyanggupi banderol €35 juta yang dipatok Peixe --julukan Santos-- untuk Ganso.


www.goal.com

Selasa, 22 Maret 2011

Rooney Berharap United Lampaui Rekor Liverpool

Meski lahir di Liverpool, Rooney ingin sekali melampui rekor klub rival.

Oleh Happy Susanto

22 Mar 2011 01:50:00


Peluang itu memang terbuka lebar. Pasalnya, pasukan Sir Alex Ferguson sedang memuncaki klasemen sementara dengan keunggulan lima poin dari pesaing terdekat, Arsenal.

Liverpool dan United sama-sama sudah mengumpulkan 18 gelar liga. Jika mampu jadi juara di musim ini, maka United layak dinobatkan sebagai klub terbaik Inggris.

Meski dilahirkan di Liverpool dan menjadi fans berat Everton, namun Rooney justru mengaku sangat bangga dan sangat termotivasi untuk bisa "mengalahkan" klub besutan Kenny Dalglish.

"Ini merupakan sesuatu yang sering saya pikirkan," ujar Rooney kepada wartawan.

"Saya berasal dari kota Liverpool dan tumbuh sebagai fans Everton. Bisa menjadi bagian dari tim yang mampu mengalahkan Liverpool memiliki makna luar biasa buat diri saya."


www.goal.com

Senin, 14 Maret 2011

Cari Pengganti Hargreaves, United Bidik Yann M'Vila

 
Manchester United dikabarkan siap mengajukan tawaran ke klub Liga Prancis, Rennes, untuk memboyong gelandang bertahan Yann M'Vila, di musim panas nanti. 
 
 
 
 
 




Manajer United, Sir Alex Ferguson, melihat gelandang bertahan Rennes ini sebagai pemain yang cocok untuk menggantikan Owen Hargreaves, yang kemungkinan akan bermain untuk terakhir kalinya di United setelah sembuh dari cedera berkepanjangan.

M'Vila memiliki harga jual yang cukup tinggi di Prancis dan penampilannya sudah memikat beberapa klub seperti Liverpool, Tottenham, dan Real Madrid. Ferguson juga sempat memperhatikan permainan dari gelandang bertahan berusia 20 tahun ini pada laga antara Rennes kontra Marseille, pada hari Sabtu lalu (12/3).

Mengenai ketertarikan yang diajukan oleh pihak United, M'Vila merasa senang dan sudah mengutarakan keinginannya untuk bisa membela United.

"Manchester United adalah klub impian saya. Klub ini sangat prestisius dan saya memimpikan bisa bermain untuk mereka," kata M'Vila seperti dilansir the Daily Mail.

Saat ini M'Vila bernilai 15 juta pound dan kemungkinan harga yang dipatok Rennes dapat meningkat di akhir musim nanti seiring dengan banyaknya klub yang berminat untuk mendapatkan servisnya.


http://www.bolanews.com/

Jumat, 11 Maret 2011

Milito Belum Akan Tampil Dalam Waktu Dekat

Striker Inter Milan Diego Milito masih belum cukup fit untuk kembali tampil dalam waktu dekat.

Oleh Taufik Bagus 

11 Mar 2011 09:46:00

Inter Milan masih harus memainkan laga mereka tanpa bantuan Diego Milito karena yang bersangkutan masih belum cukup fit untuk bermain.

Milito masih menjalani program pemulihan cedera otot pada kaki kirinya dan tim dokter Inter Milan tidak berani mengambil risiko dengan menurunkannya lebih awal, demikian dilaporkan Football Italia, Jumat (11/3).

Milito sendiri sudah menjalani latihan untuk mengembalikan kondisi fisiknya, namun hasil pemindaian menunjukkan kondisinya tak cukup baik.

Masih belum bisa dipastikan apakah Milito bakal tampil membela Inter Milan saat dijamu Bayern Munich di leg kedua babak 16 besar Liga Champions tengah minggu mendatang.

Sementara Esteban Cambiasso mungkin sudah bisa dimainkan di laga tersebut karena cedera otot yang dialaminya berangsur-angsur pulih.

www.goal.com

Kamis, 03 Maret 2011

Belajar Dari Ibu Penjual Tempe

Di Karangayu, sebuah desa di Kendal, Jawa Tengah, hiduplah seorang ibu penjual tempe. Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lalukan sebagai penyambung hidup. Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dari bibirnya. Ia jalani hidup dengan riang. "Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya. .." demikian dia selalu memaknai hidupnya.

Suatu pagi, setelah shalat subuh, dia pun berkemas. Mengambil keranjang bambu tempat tempe, dia berjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di atasmeja panjang. Tapi, deg! dadanya gemuruh. Tempe yang akan dia jual, ternyata belum jadi. Masih berupa kacang kedelai, sebagian berderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih kapas dari peragian.

Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti dia tidak akan mendapatkan uang, untuk makan, dan modal membeli kacang kedelai, yang akan dia olah kembali menjadi tempe.

Di tengah putus asa, terbersit harapan di dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah, pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, di tengadahkan kepala, dia angkat tangan, dia baca doa. "Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini. Bantulah aku ya Allah, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe. Hanya kepada-Mu kuserahkan nasibku..." Dalam hati, dia yakin, Allah akan mengabulkan doanya.

Dengan tenang, dia tekan dan mampatkan daun pembungkus tempe. Dia rasakan hangat yang menjalari daun itu. Proses peragian memang masih berlangsung. Dadanya gemuruh. Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe. Dan... dia kecewa. Tempe itu masih belum juga berubah. Kacang kedelainya belum semua menyatu oleh kapas-kapas ragi putih. Tapi, dengan memaksa senyum, dia berdiri. Dia yakin, Allah pasti sedang "memproses" doanya. Dan tempe itu pasti akan jadi.

Dia yakin, Allah tidak akan menyengsarakan hambanya yang setia beribadah seperti dia. Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang, dia berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu. Engkau Maha Tahu, bahwa tak ada yang bisa aku lakukan selain berjualan tempe. Karena itu ya Allah, jadikanlah. Bantulah aku, kabulkan doaku..."

Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe. Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari daun itu, dan... belum jadi. Kacang kedelai itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang kedelai tersebut. "Keajaiban Tuhan akan datang... pasti," yakinnya.

Dia pun berjalan ke pasar. Di sepanjang perjalanan itu, dia yakin, "tangan" Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe-tempenya. Berkali-kali dia dia memanjatkan doa... berkali-kali dia yakinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya.

Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan, dia letakkan keranjang-keranjang itu. "Pasti sekarang telah jadi tempe!" batinnya. Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan-pelan. Dan... dia terlonjak. Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih sama seperti ketika pertama kali dia buka di dapur tadi.

Kecewa, airmata menitiki keriput pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan? Kenapa tempe ini tidak jadi? Kenapa Tuhan begitu tidak adil? Apakah Dia ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian batinnya berkecamuk.

Dengan lemas, dia gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas plastik yang telah dia sediakan. Tangannya lemas, tak ada keyakinan akan ada yang mau membeli tempenya itu. Dan dia tiba-tiba merasa lapar... merasa sendirian. Tuhan telah meninggalkan aku, batinnya.

Airmatanya kian menitik. Terbayang esok dia tak dapat berjualan... esok dia pun tak akan dapat makan.

Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu lalang, dan "teman-temannya" sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas. Dianggukinya mereka yang pamit, karena tempenya telah laku. Kesedihannya kian memuncak. Diingatnya, tak pernah dia mengalami kejadian ini. Tak pernah tempenya tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa cobaan itu terasa berat...

Di tengah kesedihan itu, sebuah tepukan menyinggahi pundaknya. Dia memalingkan wajah, seorang perempuan cantik, paro baya, tengah tersenyum, memandangnya. "Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang setengah jadi? Capek saya sejak pagi mencari-cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu punya?"

Penjual tempe itu bengong. Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa menjawab pertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menadahkan kedua tangannya. "Ya Allah, saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi, jangan jadikan tempe..." Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi. "jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe..."

"Bagaimana Bu? Apa ibu menjual tempe setengah jadi?" tanya perempuan itu lagi. Kepanikan melandanya lagi. "Duh Gusti... bagaimana ini? Tolonglah ya Allah, jangan jadikan tempe ya?" ucapnya berkali-kali. Dan dengan gemetar, dia buka pelan-pelan daun pembungkus tempe itu. Dan apa yang dia lihat?

Pembaca, Di balik daun yang hangat itu, dia lihat tempe yang masih sama. Belum jadi! "Alhamdulillah!" pekiknya, tanpa sadar. Segera dia angsurkan tempe itu kepada si pembeli. Sembari membungkus, dia pun bertanya kepada si ibu cantik itu. "Kok Ibu aneh ya, mencari tempe kok yang belum jadi?"

"Oohh, bukan begitu, Bu. Anak saya, si Shalauddin, yang kuliah S2 di Australia ingin sekali makan tempe, asli buatan sini. Nah, agar bisa sampai sana belum busuk, saya pun mencari tempe yang belum jadi. Jadi, saat saya bawa besok, sampai sana masih layak dimakan. Oh ya, jadi semuanya berapa, Bu?"

----------------------------------Selesai--------------------------------

Dalam kehidupan sehari-hari, kita acap berdoa, dan "memaksakan" Allah memberikan apa yang menurut kita paling cocok. Dan jika doa kita tidak dikabulkan, kita merasa diabaikan, merasa kecewa, merasa hidup ini tidak adil. Padahal, Allah paling tahu apa yang paling baik untuk hamba-Nya. Sungguh, semua rencana Allah adalah SEMPURNA.
 
http://timetotalks.blogspot.com

Selasa, 01 Maret 2011

Menanti Duel Torres vs Vidic

Selasa, 01/03/2011 00:50 WIB
Jelang Chelsea vs MU


Meylan Fredy Ismawan - detiksport


London - Duel kontra Manchester United jadi salah satu laga yang paling dinantikan oleh Fernando Torres. Bomber Chelsea ini mengaku sangat senang bisa menghadapi Nemanja Vidic.

"Saat Anda menghadapi klub top mereka punya para pemain top. Begitu juga MU. Mereka punya bek tengah yang brilian dan motivasi selalu tinggi saat Anda menghadapi mereka," cetus Torres, seperti dikutip ESPN Star.

"Anda ingin bermain baik melawan pemain-pemain itu untuk menunjukkan Anda bisa melakukannya, Vidic dan Ferdinand selalu jadi tantangan besar buat saya, jadi saya harap mereka berdua bisa bermain. Beberapa orang lebih suka para pemain besar tak main, tapi saya lebih suka melawan pemain-pemain seperti itu," lanjut penyerang asal Spanyol ini.

Sayangnya, Torres tak akan bertemu Ferdinand--yang masih dibekap cedera betis--saat Chelsea menjamu MU di Stamford Bridge, Rabu (2/3/2011) dinihari WIB. Vidic pun akan jadi lawan 'tunggal' Torres.

Laga melawan 'Setan Merah' sekaligus jadi kesempatan buat Torres untuk mengakhiri paceklik golnya. Sejak berbaju The Blues, pemain 26 tahun ini memang masih mandul.

"Ini akan jadi pertandingan yang menarik karena ini bisa membawa kami ke perebutan gelar juara, ini salah satu laga terpenting di musim ini, dan kalau kami menang maka kami akan makin dekat ke mereka dan kami masih punya satu pertandingan lagi melawan mereka," pungkasnya.


www.detiksport.com