Pemain asal negeri Tango yang jago memberikan umpan matang itu resmi
bergabung dengan klub impiannya dari Real Madrid di musim panas ini.
“Sejak saya masih berusia 13 atau 14 tahun, saya sudah memberitahu ibu
dan ayah saya bahwa impian saya adalah bermain untuk Manchester United
pada suatu hari nanti. Dan saya takkan berhenti sampai saya meraihnya,”
demikian penuturan Angel di Maria kepada News of the World, November 2009 silam.
“Ketika
saya menyaksikan [Wayne] Rooney dan semua pemain mereka di televisi,
saya tidak sabar untuk bermain di sana di Old Trafford,” lanjutnya.
“Ketika saya masih kecil, saya juga menyaksikan pertandingan Arsenal,
tapi Manchester United selalu membuat saya kagum.”
Well,
tidak ada mimpi yang tidak mungkin, dan hal itu kini terjadi pada sosok
Di Maria, yang baru saja mengamankan kepindahan ke Old Trafford senilai
£63,9 juta - di mana £59,7 juta adalah tebusan resmi dan £4,2 juta
sisanya merupakan biaya lain-lain - dengan ia yang menyepakati kontrak
berdurasi lima tahun.
Seperti diketahui, United sejatinya telah lama menginginkan bintang asal
Argentina tersebut, bahkan sewaktu yang bersangkutan masih bermain di
Portugal bersama Benfica sebelum akhirnya memilih hengkang ke Real
Madrid di usia 22 tahun.
Pada waktu itu, musim panas 2010, klub
penghuni Santiago Bernabeu itu berhasil mengeluarkan Di Maria dengan
membayar mahar yang diinginkan Benfica sebesar £21,5 juta untuk kemudian
melengkapi skuat arahan Jose Mourinho yang bertabur bintang.
Meski
ia memiliki kontrak awal selama enam tahun, dan telah diperpanjang
hingga Juni 2018, namun hal tersebut tidak menghentikan niatan sosok
kelahiran Rosario itu untuk mewujudkan mimpinya bergabung dengan bintang
kenamaan United di Theatre of Dreams.
Semua perjalanan karier Di Maria yang mengagumkan itu dimulai di klub
kota kelahiranya, di mana ia membela Rosario Central selama dua musim
setelah sebelumnya lama menghabiskan waktu dengan menimba ilmu di
akademi.
Sewaktu masih bermain di Argentina, pemain yang berjuluk Fideo
ini berhasil membukukan 25 penampilan dan mencetak enam gol, sebuah
catatan yang lantas mengundang perhatian klub-klub Eropa meski usianya
waktu itu belum genap 20 tahun.
The Reds Portugal,
Benfica, menjadi klub yang beruntung lantaran sukses mendapatkan bakat
luar biasa itu dengan harga yang terjangkau. Di musim panas 2007, Di
Maria resmi menjadi milik klub raksasa Lisbon itu setelah ditebus di
angka £7 juta.
Tak butuh waktu lama bagi Di Maria untuk langsung
mencatatkan jejak di Estadio da Luz. Di musim perdananya (2007/08), ia
dipercaya tampil sebanyak 26 kali dan membayarnya dengan sumbangan empat
assists.
Di musim berikutnya, penampilannya cenderung
meredup seiring kesempatan bermainnya yang terbatas. Meski demikian, ia
mampu mendulang 24 laga liga dan menghadirkan trofi Piala Liga Portugal
di akhir musim 2008/09.
Di Maria lantas mencapai puncak
kesuksesan bersama Benfica dengan mempersembahkan gelar Primeira Liga
yang ke-32 pada kompetisi 2009/10, selagi ia yang mengemas lima gol dan
memberi 12 assists kepada rekan setimnya.
Menimbang
bakatnya yang cukup fenomenal, Madrid pun tergerak untuk merekrut pemain
berkaki kidal itu terlepas fakta bahwa ia juga sempat dilirik Sir Alex
Ferguson di saat yang bersamaan.
Pada 8 Juli 2010, kubu Madrid
mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Benfica untuk
mendatangkan Di Maria di akhir bulan mengingat yang bersangkutan baru
saja bermain di ajang Piala Dunia bersama tim nasionalnya.
Adapun, awal karier Di Maria di Spanyol hanya berbuah satu trofi Copa
del Rey di musim 2010/11, namun perbaikan lantas menghampirinya seiring
keberhasilan Madrid dalam meraih gelar La Liga di musim 2011/12.
Trofi
demi trofi kemudian menyusul untuk ia koleksi sebagaimana Madrid yang
merengkuh gelar Piala Super Spanyol (2012), Copa del Rey (2013/14), Liga
Champions (2013/14) dan terakhir Piala Super Eropa 2014.
Selama bermain membela panji Los Blancos,
kehadiran Di Maria sangatlah penting untuk menunjang lini depan yang
dimotori Cristiano Ronaldo. Tercatat, dari 124 laga yang ia mainkan di
ajang La Liga selama empat musim terakhir, winger lincah itu sukses mempersembahkan 62 assists dan mencetak 22 gol. Jika ditotal dari seluruh kompetisi, maka catatan Di Maria adalah 87 assists dan 36 gol dari 190 penampilan.
Yang menjadikannya istimewa, pria berusia 26 tahun itu merupakan raja assists untuk gelaran La Liga musim kemarin (17), mengalahkan catatan Cesc Fabregas dan Koke (13).
Lebih dari itu, selama menjalani kompetisi kemarin, Di Maria mampu
memberikan 1.357 umpan, di mana 11 persen di antaranya adalah umpan jauh
selagi angka akurasinya mencapai 82 persen. Selain itu, ia juga
menyajikan 182 umpan silang dengan menciptakan peluang sebanyak 91 kali.
Di
Maria tak diragukan lagi adalah seorang pemain papan atas yang piawai
dalam melewati hadangan bek lawan dengan mengandalkan kecepatan serta
dribel yang menawan. Dan dengan United yang kini mengandalkan skema
serangan 3-5-2 rancangan Louis van Gaal, maka kiranya Di Maria akan
diproyeksi sebagai Arjen Robben-nya Belanda di Old Trafford.
Terlepas
akan dtiaruh di mana Di Maria nantinya, adalah penting bahwa pihak klub
menambahkan pemain berkualitas karena, dalam 12 bulan terakhir, United
memang terlihat tidak cukup cepat dan kreatif saat melancarkan serangan
guna membunuh lawan.
sumber : goal.com